Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 25 April 2011

Budidaya Udang Galah

Persiapan Tambak (Masa Pratebar)



• Pengeringan dasar tambak selama 7 hari (sampai tanah retak2), tergantung cuaca (penghujan /kemarau)        • Pembuangan lumpur hitam dari dasar tambak (sisa pakan, kotoran udang / faeces dan plankton yang mati).
• Pembalikan dasar tanah tambak (dicangkul / dibajak / ditraktor).
• Pengapuran, dosis kapur yang digunakan tergantung pH tanah:
  -pH tanah < 5 kebutuhan kapur 1,5 s/d 2 ton per hektar.
  -pH tanah 5 s/d 5,5 kebutuhan kapur 1 s/d 1,5 ton per hektar.
 -pH yanah 5,5 s/d 6 kebutuhan kapur 0,5 s/d 1 ton per hektar.
• Aplikasi pemupukan organik Biotech Plus sebanyak 5 liter per hektar ditambahi
   inoculumnya, dengan tujuan memberikan nutrisi bagi mikro organisme tanah.
• Pemasangan peralatan tambak (pintu air, saringan air masuk, dll).

PERSIAPAN AIR dan MASA PEMELIHARAAN
• Pemasukan air setinggi 5 s/d 10 cm (pelataran tertutup air), kemudian lakukan pemberantasan hama (predator dan kompetitor) menggunakan saponin (bungkil biji teh) dengan dosis 20 ppm dan didiamkan selama 2 hari.
• Pembersihan hama yang telah mati dan dibuang keluar tambak.
• Kemudian lakukan penambahan air sampai ketinggian optimal untuk pemeliharaan.
• Selanjutnya aplikasikan pupuk organic Biotech Plus sebanyak 1 liter per hektar untuk merangsang tumbuhnya plankton sebagai pakan alami benur dan didiamkan selamabselama 1 hari.
• Benur siap di tebar di tambak.
• Sebelum benur udang galah ditebar di petak pendedaran maka petak pendedaran dipasang rumpon-rumpon dari daun kelapa. Cara ini dimaksudkan agar benur udang galah tidak berkumpul di satu tempat, mengurangi kecenderungan saling memangsa, sebagai tempat berlindung dari sengatan matahari pada siang hari dan sebagai tempat persembunyian saat udang galah berganti kulit.
• Selama masa pemeliharaan, lakukan aplikasi pupuk organik Biotech Plus sebanyak 1 liter per hektar setiap 10 hari sekalian, dengan tujuan untuk mempertahankan pertumbuhan plankton didalam tambak.
• Apabila terjadi hujan dan pH turun maka lakukan pengapuran terlabih dahulu sebanyak 50 s/d 100 kg per hektar (tergantung pH airnya) kemudian aplikasikan pupuk organik Biotech Plus dengan dosis tergantung kondisi kualitas air tambak (0,5 s/d 1 liter per hektar).

Pada saat melakukan penebaran benur perlu dilakukan aklimatisasi (penyesuaian) salinitas (kadar garam), suhu air dan pH air dalam kantong plastik yang berisi benur. Benur udang galah yang tidak memperoleh perlakuan aklimatisasi maka tingkat kematiannya dapat mencapai 50%. Suhu air untuk aklimatisasi sekitar 26ºC dan air diambil dari petakan agar sewaktu benur udang galah ditebar tidak mengalami stress. Dengan aklimatisasi yang benar diharapkan SR (Survival Rate) atau tingkat kehidupannya tinggi.


Urutan-urutannya sebagai berikut:
1). Letakkan kantong benur dipermukaan air tambak selama 30 menit.
2). Setelah plastik benur mengembun, kemudian ikatannya dibuka dan dipercikkan air tambak sedikit demi sedikit kedalam kantong benur selama 30 menit.
3). Celupkan kantong benur kedalam air perlahan-lahan, biarkan benur keluar sendiri dari kantong. Jangan banyak terjadi banyak goncangan agar benur tidak strees. Padat penebaran benur udang galah dalam petak pendedaran yang idal adalah 100 s/d 150 ekor per m2 dan selama pendedaran (2 bulan) tingkat kematiannya tidak lebih dari 40% 

Takaran pemberian pakan tambahan (PELOR ”Pelet Organik”) untuk benur udang galah pada masa pendedaran adalah:
• Hari 1 s/d hari ke 10 = 200% dari berat tubuh.
• Hari 11 s/d hari ke 20 = 100% dari berat tubuh.
• Hari 21 s/d hari ke 30 = 50% dari berat tubuh.
• Hari 31 s/d hari ke 45 = 10% dari berat tubuh.
• Hari 46 s/d hari ke 60 = 8% dari berat tubuh.

Rumus menghitung total berat benur yang ditebar adalah:
Estimasi berat benur = Berat benur (mg/ekor) + Pertambahan berat / mgg (mg / mgg) x Jumlah tebar (ekor) x SR (%)
Keterangan:
• Berat benur = 2 s/d 9 mg per ekor
• Pertambahan berat = 15 s/d 20 mg per minggu
• SR = 60 s/d 80%

Perkiraan SR (tingkat kehidupan) sebesar 80 s/d 90% karena perkiraan tingkat kematian sebesar 2,5 s/d 5% per minggu dan lama pendedaran selama 8 minggu. Pakan tambahan diberikan 3 kali per hari yaitu: jam 07:00 siang dan jam 15:00 sore. Air dalam petak pendedaran sebaiknya diganti 10% per hari. Lama pemeliharaan benur dalam petak pendedaran 7 s/d 8 minggu untuk menghasilkan ukuran udang galah dengan berat rata-rata 1 gram per ekor (glondongan muda).


Hal-hal yang harus diantisipasi di musim hujan:

• Fluktuasi salinitas setelah hujan lebat.
• Perubahan pH air terutama pada lahan yang banyak mengandung pyrit dan gambut.
• Kematian phytoplankton.
• Rendahnya DO (oksigen terlarut).
• Perubahan nafsu makan.
Antisipasi:
• Pemberian kapur di pematang.
• Pengontrolan pakan lebih ketat.
• Pengoprasian kincir air lebih intensif (jika menggunakan kincir air).


APLIKASI LEWAT PAKAN

• Setelah pakan ditimbang, lakukan pencampuran pakan dengan pupuk organik Biotech Plus menggunakan dosis 20cc (1 tutup) per 10 kg pakan dicampur air secukupnya dengan frekuensi 2 s/d 3 kali per hari. Tujuan pencampuran ini adalah untuk meningkatkan nafsu makan udang galah, memberikan mineral-mineral, protein dan lemak dalam komposisi yang berimbang dan tepat yang diperlukan oleh tubuh udang galah sehingga dapat memacu tingkat produksi (mempercepat petumbuhan), memperbaiki sistem pencernaan udang galah dengan meningkatkan dan mengaktifkan enzim pencernaannya, meningkatkan ketahanan udang galah terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan tingkat kematian udang galah yang dipelihara.

• Setelah pencampuran merata, pakan diangin-anginkan sampai kering. Setelah kering, pakan siap diberikan pada udang galah. Yang perlu diperhatikan adalah jangan mencampur pakan secara sekaligus (pakan untuk besok dicampur sekarang), karena dapat timbul jamur pada pakan sehingga membahayakan udang galah. Takaran pemberian pakan tambahan (PELOR ”Pelet Organik”) untuk udang galah pada masa pembesaran adalah:
• Hari 61 s/d hari ke 75 = 6% dari berat tubuh.
• Hari 76 s/d hari ke 90 = 4% dari berat tubuh.
• Hari 91 s/d hari ke 105 = 3% dari berat tubuh.
• Hari 106 s/d panen = 2% dari berat tubuh.

Jadwal pemberian pakan juga menentukan keberhasilan budidaya udang galaah. Udang galah mempunyai tingkah laku dan kebiasaan tersendiri yaitu sangat aktif mencari makan pada malah hari. Oleh karena itu pemberian makan pada saat masih ada sinar matahari jatah pemberian pakan tidak boleh lebih dari 40% dari jatah total harian. Sedangkan pada malam hari diberikan 60% dari total harian. Pakan buatan yang baik adalah yang tidak berjamur, butirannya utuh, berbau khas ikan kering dan tidak lembab. Pertumbuhan udang galah dapat diamati dengan cara sampling setiap 2 minggu sekali dengan menggunakan jala. Pemanenan dapat dilakukan setelah udang galah mencapai usia 3 bulan dari masa pendedaran selesai dengan ukuran udang 25
s/d 30 ekor per kg (33 s/d 40 gram per ekor).

Kecerahan yang baik untuk budidaya udang galah berkisar 35 s/d 40 cm. Jika kecerahan < 25 cm maka harus dilakukan pergantian air. Tetapi apabila kecerahan > 50 cm maka harus dilakukan pemupukan (sebelum pemupukan sebaiknya diganti dahulu airnya). Pupuk yang ditambahkan akan digunakan phytoplankton untuk tumbuh dan berkembang sebagai pakan dasar rantai makanan dalam tambak. Pupuk yang diberikan ditujukan untuk memasok unsur hara yang sangat dibutuhkan seperti: Nitrogen, Phospor dan Kalium. Pupuk yang igunakan yaitu Biotech Plus yang diberikan sebanyak 1 liter per hektar setiap 10 hari sekali untuk mempertahankan kecerahan antara 35 s/d 40 cm. Parameter air yang optimal untuk budidaya udang galah yaitu pH air 6,8 s/d 7,5, suhu air 25 s/d 27ºC, oksigen terlarut 5 s/d 7 ppm, kecerahan 35 s/d 45 cm, salinitas < 5 0/00 dan
amoniak < 2 ppm.
 
Sumber : http://sinar-fals.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar